Penyebab Booting Windows 10 Lama, Bagaimana Cara Mengatasinya

By | January 16, 2023
Tutorial,Windows,Laptop

Penyebab Booting Windows 10 Lama, Bagaimana Cara Mengatasinya – Windows 10 adalah sistem operasi komputer yang
dikembangkan oleh Microsoft sebagai pengganti dari Windows 8.1. Windows 10
dirilis pada 29 Juli 2015 dan merupakan versi terbaru dari keluarga sistem
operasi Windows. Windows 10 memiliki banyak fitur baru, seperti antarmuka
pengguna yang lebih intuitif, Cortana (asisten digital), pengenalan wajah,
dukungan untuk perangkat layar sentuh, dan banyak lagi. Windows 10 juga
memiliki banyak perbaikan pada performa, keamanan, dan stabilitas dibandingkan
dengan versi sebelumnya. Windows 10 tersedia dalam beberapa edisi, termasuk
Home, Pro, Enterprise, dan Education, dengan masing-masing menawarkan fitur dan
fungsionalitas yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Booting adalah proses awal yang terjadi ketika
komputer atau perangkat lunak komputer dinyalakan. Proses ini mencakup semua
aktivitas yang terjadi dari saat tombol daya atau reset ditekan hingga sistem
operasi atau aplikasi terbuka dan siap digunakan.

Secara umum, proses booting terdiri dari beberapa
tahap, seperti POST (Power On Self Test) yang memeriksa perangkat keras, BIOS
(Basic Input/Output System) yang menginisialisasi dan memeriksa perangkat
keras, kemudian melanjutkan ke bootloader, yang merupakan program kecil yang
membaca dan memuat sistem operasi atau kernel dari hard drive atau media
penyimpanan lainnya ke dalam memori komputer.

Setelah bootloader memuat sistem operasi atau kernel
ke dalam memori, sistem operasi akan dimulai dan melanjutkan proses booting.
Sistem operasi kemudian akan memuat driver perangkat keras, aplikasi, dan
pengaturan lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem. Setelah proses
booting selesai, pengguna dapat mulai menggunakan perangkat lunak komputer atau
sistem operasi yang terpasang.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu
mempercepat proses booting pada Windows 10:

Tutorial,Windows,Laptop

1. Hapus program yang tidak diperlukan dari startup

Program yang terlalu banyak diatur untuk mulai saat booting dapat memperlambat
proses booting. Anda dapat membuka Task Manager (dapat diakses dengan menekan
tombol Ctrl + Shift + Esc) dan memeriksa daftar program yang diatur untuk mulai
saat booting. Anda dapat menonaktifkan program yang tidak diperlukan dengan
mengklik kanan pada program dan memilih opsi Disable.

2. Bersihkan hard drive

Hard drive yang penuh dapat
memperlambat proses booting. Anda dapat membersihkan hard drive dengan
menghapus file yang tidak diperlukan atau dengan menggunakan program pembersih
hard drive.

3. Gunakan SSD (Solid State Drive)

SSD jauh lebih cepat
daripada hard drive tradisional, sehingga dapat membantu mempercepat proses
booting pada Windows 10.

4. Matikan fast startup

Fitur fast startup dapat
mempercepat proses booting dengan menyimpan file sistem ke dalam file hibernasi,
namun fitur ini dapat menimbulkan masalah dengan beberapa perangkat keras. Anda
dapat mematikan fast startup dengan membuka Control Panel, memilih Power
Options, dan kemudian memilih Choose what the power buttons do. Di sini, Anda
dapat menonaktifkan opsi Turn on fast startup.

5. Perbarui driver perangkat keras

Driver perangkat
keras yang usang atau rusak dapat memperlambat proses booting. Anda dapat
memperbarui driver perangkat keras dengan menggunakan Device Manager atau
dengan mengunduh driver terbaru dari situs web produsen perangkat keras.

6. Atur ulang BIOS

Pengaturan BIOS yang salah dapat
memperlambat proses booting. Anda dapat mengatur ulang BIOS ke pengaturan
default dengan membuka BIOS dan memilih opsi Load Setup Defaults atau Restore
Defaults. Pastikan Anda menyimpan perubahan sebelum keluar dari BIOS. Namun,
pengaturan BIOS harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya oleh pengguna yang
berpengalaman.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat
membantu mempercepat proses booting pada Windows 10.

Setelah proses booting selesai, sistem operasi dan
aplikasi yang terpasang sudah siap digunakan.

Berikut adalah beberapa langkah
yang biasanya dilakukan setelah proses booting selesai:

1. Masuk ke akun pengguna

Jika Anda menggunakan akun
pengguna untuk mengakses sistem operasi, Anda harus memasukkan nama pengguna
dan kata sandi Anda untuk masuk ke akun.

2. Menunggu sistem operasi dan aplikasi siap digunakan

Meskipun proses booting sudah selesai, beberapa aplikasi mungkin masih memuat
di latar belakang, terutama jika sistem baru saja dinyalakan atau jika ada
banyak program yang diatur untuk mulai saat booting. Dalam hal ini, Anda perlu
menunggu beberapa saat hingga sistem operasi dan aplikasi siap digunakan.

3. Buka program yang diperlukan

Setelah sistem operasi
dan aplikasi siap digunakan, Anda dapat membuka program yang diperlukan,
seperti browser web, pengolah kata, atau program lainnya.

4. Lakukan tugas yang diinginkan

Setelah program terbuka,
Anda dapat mulai melakukan tugas yang diinginkan, seperti menjelajahi internet,
mengetik dokumen, mengedit gambar, atau melakukan tugas lainnya.

5. Matikan atau restart komputer

Setelah selesai
menggunakan komputer, Anda dapat mematikan atau restart komputer dengan aman
dengan mengklik tombol Start dan memilih opsi Shut down atau Restart.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat
menggunakan komputer dengan efektif setelah proses booting selesai.